Thursday, November 14, 2019

POLITIK DALAM NEGERI - PDIP: Perlu Pendekatan Sosial Ekonomi Atasi Terorisme

Politik Dalam Negeri, Jakarta Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, bom bunuh diri di Mapolresta Medan, tidak beda dengan bom bunuh diri satu keluarga di Surabaya pada Mei 2018 lalu.
"Kejahatan terorisme membunuh kemanusiaan suatu aksi biadab yang tidak bisa dibenarkan dengan cara apapun," ucap Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya, Jumat (15/11/2019).

BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    PDIP mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu-membahu dengan seluruh alat negara melawan ideologi kegelapan tersebut.
    "Sudah terlalu banyak korban terorisme yang merusak bangunan Indonesia yang cinta damai dan toleran. Perlu langkah komprehensif dan simultan guna mengatasi terorisme," ungkap Hasto.
    Dia menegaskan, pendekatan hukum dan politik saja tidak cukup. Diperlukan juga pendekatan sosial-ekonomi, dan kebudayaan melalui gerakan rakyat.
    "Pada saat bersamaan, hukum sebagai panglima, tanpa pandang bulu memberantas berbagai bentuk kejahatan terorisme tersebut," kata Hasto.
    Menurut dia, sudah saatnya negara bersikap lebih tegas. Sebab demi tugas melindungi bangsa, pemerintahan mendapat mandat dan legalitas dari rakyat untuk menciptakan rasa aman dan ketentraman masyarakat.
    "PDIP juga mendorong pendidikan nasional sebagai wahana membangun kehidupan berbangsa yang berbudi pekerti dan toleran terhadap perbedaan. Sebab intoleransi adalah akar dari terorisme. Dengan gotong royong seluruh komponen bangsa, kita wujudkan Indonesia yang tenteram dan damai, kedepankan nilai-nilai kemanusiaan," pungkasnya.

    Sumber : Liputan 6

    No comments:

    Post a Comment