Sunday, July 7, 2019

POLITIK DALAM NEGERI - Ketum HMI Berharap Jokowi Perhitungkan Aktivis Cipayung Masuk Kabinet


Politik News Update, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Respiratori Saddam Al Jihad berharap Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi memperhitungkan keterwakilan aktivis pemuda kelompok Cipayung pada pengisian menteri kabinet periode 2019-2024
"Pemerintahan yang kuat perlu adanya kolaborasi antar-generasi di pemerintahan, yang dikuatkan dengan kehadiran aktivis pemuda dari kelompok Cipayung," kata R Saddam Al Jihad melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (7/7/2019).

BACA JUGA :
PT RIFAN FINANCINDO - Komoditas Emas Akan Jadi Primadona 
RIFAN FINANCINDO - Investasi Emas Masih Primadona di Tahun Politik
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Emas masih akan Menjadi Komoditas Paling Menarik untuk Investasi Berjangka Tahun ini 
PT RFB - Berikan Gambaran Investasi di Tahun 2019, RFB Gelar Investment Outlook
    Saddam, panggilan R Saddam Al Jihad menegaskan, ada empat aktivis pemuda kelompok Cipayung yang merupakan mantan ketua umum ormas kemahasiswaan yang patut diperhitungkan pada pengisian kursi menteri kabinet.
    Pertama, drg Arief Rosyid Hasan, mantan Ketua Umum PB HMI dan Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI). Arief Rosyid Hasan juga menjalani profesinya sebagai dokter gigi.
    "Beliau potensial mengisi kabinet sesuai bidangnya, yaitu kesehatan dan keagamaan," kata Saddam seperti dikutip Antara.
    Kedua, Aminudin Ma’ruf, mantan Ketua Umum PB PMII dan Sekjen Samawi (Solidaritas Ulama Muda Jokowi) yang memiliki visi nasionalis religius, juga potensial untuk masuk di kabinet pemerintahan 2019-2024
    Ketiga, Sahat Martin P Sinurat, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), juga inisiator rumah milenial. Sahat adalah alumni ITB dan potensial masuk kabinet pemerintahan 2019-2024.
    Keempat, Twedy Noviady Ginting, mantan Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Twedy dikenal sebagai sosok yang mengawal Pancasila dan potensial untuk masuk kabinet pemerintahan 2019-2024.

    Tidak Hanya Menpora

    Kandidat doktor ilmu pemerintahan ini menjelaskan, dalam pengisian kursi menteri kabinet hendaknya tidak ada dikotomi bahwa pemuda hanya cocok untuk mengisi kursi menteri pemuda dan olahraga.
    "Hendaknya tidak ada dikotomi untuk generasi muda hanya pada jabatan Menpora, tapi pemuda juga potensial untuk jabatan lainnya," kata Saddam.
    Dia juga menaruh harapan besar Presiden terpilih akan mengisi menteri kabinet pemerintahan mendatang secara proporsional dan mengutamakan kompetensi figur tanpa mendikotomikan faktor usia.

    Sumber : Liputan 6

    No comments:

    Post a Comment