Wednesday, July 1, 2020

POLITIK DALAM NEGERI - Marahnya Jokowi ke Para Menteri, Dahlan Buka Suara



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah besar! Perasaan jengkel luar biasa tampak dari raut muka Jokowi saat menyampaikan arahan di depan para menteri dan pemimpin lembaga pemerintahan lainnya.
Jokowi sampai menyebutkan para menteri dan pemimpin lembaga negara seperti tidak punya perasaan menyikapi situasi ekonomi Indonesia yang terdampak covid-19. Anggaran yang sudah dialokasikan sebesar Rp 75 triliun baru digunakan 1,53%.

Pantas Jokowi kecewa. Negara dalam situasi yang gawat, situasinya extraordinary dan tidak normal. Jokowi dengan keras dan tegas mengatakan, sangat berbahaya jika para menteri dan pemimpin lembaga pemerintah menilai bahwa situasi biasa-biasa saja, dan terjebak sama peraturan.

Saking jengkel Jokowi berucap, "saya harus ngomong apa adanya, tidak ada progres yang signifikan. Tidak ada!". Kalimat tersebut diucapkan Jokowi dalam menilai para menteri dan pimpinan lembaga negara yang gagal menangani masalah Covid-19.

BACA JUGA : KESEHATAN NEWS UPDATE - Inilah Tujuh Mitos Kesehatan Yang Wajib Diketahui

Kemarahan Jokowi tersebut rupanya terjadi pada Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020. Videonya baru diunggah ke kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu 28 Juni 2020.

Sontak, video tersebut ramai jadi perbincangan publik. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011-2014 Dahlan Iskan tak mau ketinggalan ikut mengomentari kemarahan Jokowi tersebut.

Dahlan menjelaskan, beginilah gaya Jokowi yang keturunan Jawa itu marah. Kejengkelan dan kemarahan disampaikan dari podium. Lalu meluncur deras kalimat arahan-arahan dengan nada tinggi.

Jokowi, menurut Dahlan, benar-benar sedang marah dan kecewa dengan semua bawahannya. Berharap para bawahan kerja extraordinary dan kreatif dalam mengatasi persoalan ekonomi yang terdampak pandemi corona (covid-19), tapi kenyataannya para bawahan takut dengan segudang peraturan yang bisa menggiring mereka ke penjara.


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Why

No comments:

Post a Comment